Monday 26 September 2011

My Personalized


I grow up in Aceh culture neighborhood. The beautiful culture teaches me how to respect older people and love younger people. My education background is same as most people in Aceh. Six years in elementary school, three years in junior school and three years in senior high school.
When I was in senior high school, I had a chance to learn traditional dances, there are Rapa’I Geleng, Likok Pulo and Saman.  It is a great chance for me to introduce our beautiful dances to other people. In 2007 I enter mathematics department, Faculty of science, Syiah Kuala university. In my first year, I had a chance to follow Student Critical Thought Competition Paper National Level On Field Politics, Law and Security Held By Ministry of High Education (Dikti). I was invited by Dikti to present our presentation in Surabaya. Also in 2008, I had a chance to went to japan, to follow student exchange together with 9 students and 2 lecturers from Faculty of science. Last July to September, 2010 I had a chance to went to Taiwan to follow summer internship program together with my college friend.
I ever travelled to Japan and Taiwan to make relationship and improvement to myself. Open my mind and engage with global community. I still keep in touch with the professors, friends in that country but it not enough. Right now, my English still poor and I need more experience to make me become ready to face the world.
I also try to be a good member and leader of organizations. I joined Lembaga Dakwah Kampus FMIPA, PEMA FMIPA, PEMA Unsyiah and ILMMIPA Indonesia. There are a lots of thing that I learned when I was in organization, I also have a chance to traveled some city in Indonesia like Riau, Pontianak to attend student meeting. I have a lots of story during my college time and some of the story I wrote it in my blogsite: www.akhitaufiq.blogspot.com. I just share what I have got so everyone could feel what I feel and learn from my experience.
I will continue learning in everywhere, every time during my life time to make me become a good person and leader in the future.

Saturday 10 September 2011

NGO pi

Ini bukan cerita tentang NGO (Non-Government Organization) atau yang dalam bahasa Indonesianya sering disebut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Karena ini sepenuhnya tentang aktivitas ringan “minum kopi” atau bahasa slanknya ngopi.
Aku tidak akan bercerita tentang uniknya Aceh dengan warung kopi bertebaran di berbagai sudut kota.  Juga bukan tentang kopi aceh yang sangat terkenal dan harum serta rasannya yang khas. Atau tentang kopi luwak yang mahal itu dengan proses pembuatannya yang mungkin masih dipertentangkan oleh masyarakat karena melalui proses feses dari sebuah binatang.
Karena ini cerita tentang proses menambah database teman, mempererat tali silaturrahmi serta proses pertukaran ide dan fikiran, yang terkadang prosesnya sering berlangsung sambil ngopi. Akhirnya aku menyukai aktifitas ngopi, walaupun terkadang kuhindari agar tidak keseringan serta terkesan membuang waktu. Karena juga terkadang jika aktifitas ngopi tidak dibarengi dengan obrolan yang berkualitas, diskusinya bisa tidak terarah pokoknya berefek negative lah…
Berawal dari gabung konkow bareng sesama aktifis di kampusku, sesama kawan letting di perkuliahan, kawan SMA, SD. Apalagi di moment hari raya Idul fitri ini, kebanyakan kawanku yang sudah melanglang buana pulang ke Aceh, pada saat itulah kami ngumpul di warung kopi. Seperti semalam aku ngopi bareng sama abang-abang mahasiswa dari berbagai universitas dan negara. Ada yang sudah selesai Masternya di Taiwan, ada yang sedang menyelesaikan Ph.D nya bahkan ada yang postpone S1 nya, hehe.. beragam latarbelakang membuat diskusi semakin mantap, walaupun canda tawanya pun menggelegar. 

Thursday 1 September 2011

Kesyahduanku..

Malam-malam syahdu,
malam-malam dialog mesra,
malam-malam curahan jiwa kepada Pencipta

Sungguh ya Rabb aku merasa tentram, bahagia serta bertambah cinta ini semakin kuat kepada-Mu,
sungguh nikmatnya tak terbayarkan, tak tergantikan..

ketika air mata itu tercurah tak terduga..
ketika ku sujud seakan aku merasa sangat dekat dengan Mu..
seakan aku merasakan surga dan neraka dalam waktu yang bersamaan..

Sungguh aku menginginkan malam-malamku selalu malam mahabbah kepada-Mu,
seandainya bulan cinta ini tak berlalu,
seandainya malam-malam mesra itu selalu ada,
aku akan sibuk dalam kesyahduanku..

oh Ramadhan,..
mengapa kau begitu cepat berlalu..

oh malam-malam qiyamul lail..
belum kering rasanya air mataku..
belum usai semua untaian doaku,
belum sempurna rasanya Tuma'ninahku

Besar harapan,..
tersungkur kami memohon..
agar kami bisa bercengkrama dengan mu lagi,
berdialog mesra, curahan jiwa, larut dalam kesyahduannya..


Terimalah cinta ini ya Rabb,..
karena aku tidak memiliki cinta sebesar cinta kepada Mu...


*Mesjid Al-Furqan
  Ramadhan 1432 H