Thursday 22 January 2009

This is Islam

In dedication to the innocent victims of cowardice

People of the world

Do you know the truth about Islam

Or do you think it’s about bombing plane and killing innocent people

Forget about the lies

I’m here to tell you how it really is

You deserve to know the truth about this beautiful way or life

People of the world

Islam is all about peace

Terrorism its doesn’t teach

It’s about love, and family and charity and praying to one god

THIS IS ISLAM…

It’s something you should know

I know it’s really helped me grow

It does away with greed, filth, arrogance

And teaches us morality

A perfect way to live

So don’t believe all you see and hear

Too many people wear a title of a Moslem but they don’t practice Islam

And it teaches us the Creator’s made this life for us a test

And if we follow truth and do good deeds, he will reward us in the next

If we remember God and teach each other the truth and patience in His way

Together we can leave, IN PEACE

This is Islam

Allahu Akbar, God is the greatest !!!

It begun from a Journal

“Congratulation for our sister, she will go to Japan for international student exchange this month for one year”
One day, I read this sentence in a journal in my campus. I was so anxious to find out about her, how she could get the scholarship. I thought that she is still second year student. At that time I was just entered the campus, I was adapting with new environment, but before I entered the campus I have my own dream to going abroad especially country that have winter season .

I wish that I can join the program like her joined. That was a sentence that always in my head. I said to myself she could got the scholarship even she was still in second year, can I get the scholarship like she did? I have to increase my ability in English and find out every information about scholarship or student exchange.
After that I met a sister in a class, she still in second year student. At that time the lecture didn’t came because of bad weather, it was rain. I ask to my sister about the student that got scholarship to continue her study in Japan. Where she got the scholarship? Is she a second year student ? she told me that the student is last year student and every year our campus sent a student to continue his/her study in Japan. In that year she was the lucky student.
Then, my passion to go abroad bigger than before, as she told me that every year there will be a student will go to Japan, at that time I hope I got the scholarship and be the lucky student. I was improving my English while searching the information and never forget praying. Every week wasn’t complete if I wasn’t go to search the information in every journal or announcement board. I also opened my lectures file or identity to find out where he/she graduated and how he/she got the scholarship, not only that but also I always tried to attended if there was a professor gave a speech in a mosque.
Now, I realize that if you are really want something you will get it with good effort and pray. I remember a sentence “jika anda sungguh-sungguh menginginkan bulan maka bulan akan datang kepada anda” it mean if you really want go to moon so the moon will go to you.
When I was in second semester, the dream came true. I read information about student exchange to Fukui, Japan and I saw my friend hold the detail information. I just ask and copied the information. I talked to my mother, she agreed and very happy if I pass the interview.

After that, I submitted the form and followed the interview. In the next week, in Friday my friend ran and scream, she said “ I will go to Japan, I will go abroad I passed the interview”. I looked blank and there were a big question in my mind, “how about me ? I passed it too?” my friends said that you passed it too and another student, we will go to Japan this September, I didn’t believe it, I went to my department and asked who passed the interview and will go to japan ? my lecture said that you and 2 other student will go to Japan.
“Alhamdulillah, I will go to Japan” I said to myself. I realize that my dream came true, in past time I was anxious about my sister that went to Japan even she was second year student, but then I knew she is last year student. And now I made I own history I go to japan even I’m second year student. Something that I didn’t believe before. I didn’t stop to say thank you Allah…

Berbagi pengalaman tentang mimpi yang terwujudkan

Fukui prefecture adalah sebuah provinsi di jepang. Suhu maksimal di kota ini sekitar 32oC sedangkan suhu terendah sekitar 0o C. Semua orang hidup dalam kebahagiaan dan kenyamanan. Kota yang bersih dan rapi ini didukung oleh penduduk yang ramah dan bersahabat. Tak peduli orang asing atau bukan mereka selalu membalas sapa dengan senyuman.
Tepatnya pada tanggal 18 september 2008 kami 10 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syah Kuala bersama dua dosen pendamping tiba di bandara Kansai, Osaka untuk mengikuti workshop di bidang mathematics dan science education selama 11 hari.

Selama perjalanan menuju kota fukui, bus yang kami tumpangi sempat berhenti di beberapa tempat yaitu di I-setan dimana sebuah pusat perbelanjaan yang berada di gedung tinggi menjulang. Pada lantai teratas gedung ini terdapat pemandangan yang eksotis, dimana seluruh kota Kyoto tampak begitu indah. Ketakjuban tersebut ditambah dengan adanya Kyoto Tower yang berdiri tepat di depan gedung I-Setan. Dengan tidak meyia-nyiakan waktu setiap mahasiswa sibuk memainkan kamera pribadinya guna mencari dan memotret gambar terbaik.
Perbenhentian kedua yaitu Kiyomizu temple. Sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tempat ini merupakan tempat dimana orang jepang biasa berdoa dan memuja Tuhannya. Masyarakat yang datang ke tempat ini mempunyai beragam tujuan, mereka terdiri dari berbagai macam profesi, ada yang masih pelajar ,pegawai kantoran , mahasiswa, sampai turis asing. Umumnya para pengunjung hanya datang melihat-lihat dan berbelanja, karena sepanjang perjalan menuju tempat ini terdapat berbagai macam souvenir. Hanya sedikit dari pengunjung yang berdoa dan memuja Tuhannya. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih satu setengah jam untuk berbelanja dan memotret kami kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan.
Berhubung dalam suasana Ramadhan, pihak panitia membeikan suatu tempat khusus yaitu Makishima-so (Guest House) uuntuk menyiapkan makanan buka puasa serta untuk sahur. Setiap sore hari kami memasak di tempat tersebut sedangkan untuk bahannya dibeli di swalayan serta mesjid yang berada tak jauh dari kampus.
Hari pertama di kampus diisi dengan upacara pembukaan. Pada saat upacara pembukaan yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Educatioan And Regional Studies University of Fukui serta wakil presiden Japan Student Service Organization (JASSO) dan koordinator program ini yaitu Prof. K.Kagawa Para mahasiswa berkesempatan untuk memperkenalkan diri di hadapan para hadirin, menyampaikan rasa senang serta berterima kasih atas undangan ke Jepang. Setelah acara pembukaan selesai salah satu stasiun televisi yang ada di Jepang datang untuk mewawancara para mahasiswa. Siangnya dilanjutkan dengan pertemuan dengan presiden University of Fukui. Kesempatan yang langka dapat berjumpa dengan orang tertinggi di kampus tersebut.
Workshop ini khusus diadakan demi meningkatkan mutu pendidikan di aceh yang telah dilanda musibah gempa dan tsunami. Workshop mengajarkan bagaimana cara mengajar kepada siswa dengan metode yang mudah dimengerti dan menggunakan alat yang murah dan mudah didapat. Metode ini telah dipraktekkan di Jepang dan telah diadakan untuk berbagai Negara.

Workshop fisika memakan waktu selama 3 hari penuh dimana semua peserta mengikuti workshop tersebut. Materi yang diajarkan berkisar tentang mekanik, optic, elektrostatis dan elektromagnetik. Kami juga membuat beberapa alat demonstrasi seperti kamera, water prism dan leaf meter. Semua alat tersebut dibuat dengan mudah dan menggunakan bahan yang murah. Selama tiga hari tersebut kami dipandu oleh seorang guru senior yaitu Prof. Kagawa di bantu oleh beberapa staf. Prof. Kagawa juga menyusun materi-materi yang diajarkan selama workshop sekaligus mengkoordinir semua program yang kami ikuti selama berada di Fukui.
Workshop matematika berisi tentang sejarah pendidikan matematika di jepang, membuat seruling dengan menggunakan prinsip matematika, serta menjawab beberapa teka-teki yang menantang. Tak lupa pula diajarkan tentang software R dan Maxima. Ada beberapa guru yang memandu selama workshop matematika yaitu Pro. Saburi, Prof. Sakura, Prof. Irei, serta Prof. Chieko.
Setelah semua workshop selesai, dilanjutkan dengan diskusi tentang presentasi keadaan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam serta penanganannya. Empat orang mahasiswa tampil untuk mewakili jurusannya masing-masing dalam mempresentasikan keadaan pendidikan di Aceh. Banyak sekali kekurangan pada sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari kurikulum yang tidak bersahabat, gedung yang tidak mencukupi, perlengkapan praktikum yang tidak memadai sampai dengan kemampuan guru yang terbatas.
Pada saat kunjungan ke SMP dan SMA di Fukui, kami mendapati perbedaan yang sangat jauh dengan pendidikan di Aceh Khususnya. Mulai dari gedung yang kokoh membuat murid-murid semangat untuk belajar, tidak ada istilah sekolah sore dan sekolah pagi karena kekurangan ruang belajar. Fasilitas yang mencukupi membuat pemahaman konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan lebih megakar di pikiran para murid, tidak hanya belajar teori tetapi langsung mempraktikkannya. Dan yang paling penting adalah kurikulum yang disusun sedemikian rupa sehingga membuat siswa tidak bosan mempelajarinya dengan tidak meninggalkan inti sari dari ilmu tersebut.
Setelah semua kegiatan inti selesai, pada hari-hari terakhir kegiatan diisi dengan kunjungan ke museum dinasaourus kedua terbesar di dunia, yaitu Fukui Prefectural Dinosaur Museum. Fosil-fosil binatang yang hidup ribuan tahun lalu tersebut terpajang berikut dengan keterangan tempat penemuan serta perkiraan hidup hewan tersebut. Tak luput pula salah satu tempat wisata yang paling terkenal yaitu Tojinbo cliff, yang merupakan sebuah tebing di tepi laut yang biasa diginakan untuk bunuh diri.
Demikianlah laporan kegiatan yang kami lalui selama kurang lebih 11 hari, semoga apa yang tertulis merupakan catatan penting bagi kami sendiri dan kepada pembaca semoga dapat diambil hikmahnya dan yang terpenting adalah semua orang dapat melakukan perjalanan seperti kami lalui yang dibutuhkan hanyalah mimpi serta tekad yang bulat.